adultsforadults.org -Kalau dipikir-pikir, sejarah Indonesia bukan cuma soal perang dan perlawanan, tapi juga kebijakan politik Belanda yang memengaruhi kehidupan rakyat. Salah satunya adalah politik etis. Nah, ketika ada pertanyaan di kelas: “Coba buat politik etis kalimat dengan kata baru”, banyak siswa bingung. Apa maksudnya?
Sederhananya, politik etis adalah kebijakan balas budi Belanda kepada rakyat Indonesia. Jadi, kalau diminta membuat kalimat dengan kata baru “politik etis”, artinya kita harus bisa menyusun kalimat yang menjelaskan arti sekaligus dampaknya.
Yuk kita bahas tuntas pengertian, sejarah, contoh kalimat, hingga pengaruh politik etis bagi bangsa Indonesia.
Apa Itu Politik Etis?
Politik etis adalah kebijakan pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20 yang dianggap sebagai bentuk balas budi kepada rakyat Indonesia karena kekayaan negeri ini telah lama dimanfaatkan Belanda.
Politik ini dikenal juga sebagai politik balas budi (Ethische Politiek). Kebijakan ini pertama kali diumumkan oleh Ratu Wilhelmina tahun 1901.
Latar Belakang Politik Etis
Kenapa politik etis muncul? Ada beberapa alasan utama:
-
Eksploitasi panjang
Selama puluhan tahun, Belanda meraup untung besar lewat Tanam Paksa (Cultuurstelsel). Rakyat Indonesia menderita karena kerja rodi, pajak tinggi, dan kelaparan. -
Tekanan dari tokoh humanis Belanda
Beberapa tokoh di Belanda menuntut pemerintah bertanggung jawab atas penderitaan pribumi. -
Kesadaran moral dan politik
Belanda ingin menjaga legitimasi kolonialnya dengan kebijakan yang lebih “berperikemanusiaan”.
Isi Politik Etis
Politik etis punya tiga program utama, dikenal dengan Trilogi Politik Etis:
-
Irigasi → pembangunan saluran air dan pertanian.
-
Transmigrasi → memindahkan penduduk dari Jawa yang padat ke daerah lain.
-
Edukasi → memberikan pendidikan Barat untuk pribumi.
Politik Etis Kalimat dengan Kata Baru (Contoh Kalimat)
Kalau diminta bikin politik etis kalimat dengan kata baru, kira-kira bisa seperti ini:
-
“Politik etis melahirkan sekolah-sekolah baru yang kemudian mencetak tokoh pergerakan nasional Indonesia.”
-
“Dengan politik etis, Belanda berusaha memperbaiki citranya, tapi di sisi lain justru menumbuhkan kesadaran rakyat untuk merdeka.”
-
“Program edukasi dalam politik etis membuka jalan bagi lahirnya generasi cerdas Indonesia.”
-
“Meskipun disebut balas budi, politik etis tetap membawa kepentingan kolonial Belanda.”
Kalimat-kalimat ini bisa lo pakai kalau ada soal sejarah yang minta “buatlah kalimat dengan kata baru politik etis”.
Dampak Positif Politik Etis
Meskipun awalnya untuk kepentingan Belanda, politik etis tetap memberi beberapa dampak positif:
-
Munculnya sekolah modern
Sekolah seperti HIS, MULO, dan STOVIA melahirkan tokoh-tokoh bangsa: Soetomo, Ki Hajar Dewantara, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir. -
Kesadaran Nasional
Pendidikan membuka wawasan rakyat pribumi, melahirkan organisasi modern: Budi Utomo (1908), Sarekat Islam (1911). -
Infrastruktur pertanian
Irigasi membantu sebagian daerah meningkatkan hasil panen. -
Persebaran penduduk
Transmigrasi jadi awal pemerataan populasi, meski masih terbatas.
Dampak Negatif Politik Etis
Namun, politik etis juga punya sisi negatif:
-
Masih diskriminatif
Tidak semua rakyat bisa sekolah, hanya kaum bangsawan atau priyayi. -
Kepentingan kolonial
Pembangunan irigasi lebih banyak untuk memperbesar hasil perkebunan Belanda. -
Transmigrasi terbatas
Banyak daerah tujuan belum siap, rakyat tetap menderita. -
Balas budi semu
Tujuan utamanya bukan murni untuk rakyat, tapi untuk memperkuat kekuasaan Belanda.
Tokoh Penting yang Lahir dari Politik Etis
Berkat politik etis, banyak tokoh Indonesia mendapat akses pendidikan, di antaranya:
-
Dr. Soetomo → pendiri Budi Utomo.
-
Ki Hajar Dewantara → Bapak Pendidikan Nasional.
-
Mohammad Hatta & Sutan Syahrir → tokoh pergerakan kemerdekaan.
Mereka inilah generasi baru yang kemudian memimpin perjuangan menuju Indonesia merdeka.
Politik Etis dalam Perspektif Modern
Kalau dipikir-pikir, politik etis ibarat pedang bermata dua. Belanda berniat memperkuat koloninya, tapi justru melahirkan kaum terpelajar yang menyadari pentingnya kemerdekaan.
Tanpa politik etis, mungkin pergerakan nasional Indonesia akan lebih lambat. Tapi karena ada akses pendidikan, kesadaran nasional tumbuh lebih cepat.
Baca juga tentang :
Politik etis dengan kata baru
Jadi, politik etis kalimat dengan kata baru bisa diartikan sebagai penggunaan istilah “politik etis” dalam contoh kalimat baru yang menjelaskan pengertian, tujuan, atau dampaknya.
Secara singkat, politik etis adalah kebijakan balas budi Belanda tahun 1901 dengan tiga program: irigasi, transmigrasi, dan edukasi. Walaupun niat awalnya untuk kepentingan kolonial, kebijakan ini justru jadi pintu lahirnya tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia.
Kalau dipikir-pikir, sejarah memang punya ironi: kebijakan yang dimaksudkan untuk memperkuat penjajahan justru jadi awal dari jalan menuju kemerdekaan. Pertanyaannya sekarang: apakah kita sudah benar-benar memaknai warisan politik etis sebagai semangat untuk terus belajar dan memperjuangkan keadilan?